Pendidikan

Pengertian Akulturasi, Bentuk, Faktor, Dampak & Contohnya

Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang Akulturasi. Yang meliputi pengertian, bentuk-bentuk, faktor yang mempengaruhi, dampak dan contoh akulturasi dengan pembahasan lengkap dan mudah dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.

Mari kita bahas pengertian akulturasi terlebih dahulu dengan seksama.

Pengertian Akulturasi

Akulturasi merupakan sebuah proses sosial yang muncul ketika suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu menghadapi unsur dari suatu kebudayaan asing. Akulturasi juga didefinisikan dengan bersatunya dua kebudayaan atau lebih menjadikan terbentuknya kebudayaan baru namun tidak menghilangkan kebudayaan asli.

Pemahaman Akulturasi Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah pemahaman para ahli mengenai konsep akulturasi.

Nardy

Nardy menjelaskan bahwa akulturasi adalah proses sosial yang terjadi ketika suatu kelompok manusia dengan kebudayaan khas berhadapan dengan unsur-unsur budaya asing. Dalam proses ini, unsur budaya asing secara perlahan diterima dan diintegrasikan ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan identitas budaya asli.

Hasyim (2011)

Menurut Hasyim, akulturasi adalah perpaduan harmonis dan damai antara kedua budaya yang saling berinteraksi.

John W. Berry (2005:698)

John W. Berry menyatakan bahwa akulturasi adalah proses perubahan budaya dan psikologis yang terjadi ketika dua kelompok atau lebih bertemu dan berinteraksi.

Dwi Hayudiarto (2005:37)

Dwi Hayudiarto menjelaskan bahwa akulturasi adalah proses sosial yang timbul saat kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu berhadapan dengan unsur-unsur budaya asing. Dalam proses ini, unsur-unsur budaya asing tersebut secara perlahan diterima dan diadaptasi ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan identitas budaya asli.

Suyono

Menurut Suyono, akulturasi adalah pengambilan atau penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang berasal dari pertemuan atau interaksi antara dua atau lebih kelompok budaya yang berhubungan.

Koentjaraningrat

Koentjaraningrat menjelaskan bahwa akulturasi adalah proses sosial yang terjadi ketika suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu berhadapan dengan unsur-unsur budaya asing. Dalam proses ini, unsur-unsur budaya asing tersebut secara perlahan diterima dan diintegrasikan ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan identitas budaya yang ada.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Menurut KBBI, akulturasi adalah proses penyerapan yang terjadi pada individu atau kelompok masyarakat terhadap beberapa sifat budaya dari kelompok lain akibat dari kontak atau interaksi antara kedua kelompok budaya tersebut.

Dari penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa akulturasi adalah proses sosial yang terjadi saat kelompok budaya berbeda saling berinteraksi dan saling memengaruhi. Dalam proses ini, unsur-unsur budaya asing dapat diterima dan diadaptasi ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan identitas budaya asli.

Ragam Bentuk Akulturasi

Dalam konteks akulturasi, terdapat berbagai bentuk yang dapat terjadi. Berikut adalah beberapa bentuk akulturasi yang umum:

Substitusi

Substitusi terjadi ketika unsur budaya lama digantikan oleh unsur budaya baru yang memberikan nilai tambah bagi para penggunanya. Contohnya adalah penggunaan teknologi baru sebagai pengganti teknologi yang lebih kuno.

Sinkretisme

Sinkretisme terjadi ketika unsur-unsur budaya lama dan baru bergabung untuk membentuk sistem baru. Hal ini sering terlihat dalam konteks sistem keagamaan, di mana unsur-unsur keagamaan yang berbeda digabungkan menjadi satu sistem kepercayaan yang baru.

Penambahan (Addition)

Penambahan terjadi ketika unsur budaya lama diperkaya dengan penambahan unsur budaya baru, yang memberikan nilai tambahan. Contohnya adalah adopsi makanan dari budaya asing yang menjadi bagian dari menu makanan tradisional.

Penggantian (Deculturation)

Penggantian terjadi ketika unsur budaya lama digantikan oleh unsur budaya baru secara keseluruhan. Contohnya adalah penggantian alat transportasi tradisional seperti delman atau andong dengan angkutan umum modern seperti angkot atau ojek online.

Originasi

Originasi terjadi ketika munculnya unsur budaya baru yang sebelumnya tidak ada, dan perubahan ini membawa dampak signifikan bagi kehidupan masyarakat. Contohnya adalah kedatangan teknologi listrik ke desa yang mengubah cara hidup dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Penolakan (Rejection)

Penolakan terjadi ketika beberapa anggota masyarakat menolak proses perubahan budaya yang terjadi secara cepat. Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidakpersiapan atau ketidaksetujuan terhadap pencampuran budaya. Contohnya adalah ketika beberapa orang masih mempertahankan kepercayaan pada dukun meskipun adanya pengaruh budaya modern.

Demikianlah beberapa bentuk akulturasi yang dapat terjadi dalam masyarakat. Setiap bentuk akulturasi memiliki dampak dan perubahan yang berbeda dalam kehidupan manusia, yang tergantung pada interaksi antara kelompok budaya yang berbeda.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akulturasi

Dalam proses akulturasi, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya, baik dari internal maupun eksternal.

Faktor Internal

Dinamika Populasi

Perubahan jumlah penduduk melalui kelahiran, kematian, dan migrasi dapat menjadi faktor internal yang mempengaruhi akulturasi. Ketika jumlah penduduk bertambah atau berkurang, interaksi dengan kelompok budaya lain dapat terjadi, sehingga saling mempengaruhi dan membentuk kebudayaan baru.

Penemuan Baru

Penemuan baru dalam bentuk ide, konsep, atau alat dapat memicu terjadinya akulturasi. Penemuan tersebut membawa perubahan dalam cara hidup masyarakat dan mempengaruhi aspek kebudayaan yang ada sebelumnya.

Inovasi dan Pembaruan

Inovasi atau pembaruan yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat dapat memengaruhi proses akulturasi. Ketika ide atau konsep baru diterapkan dan menggantikan yang sudah ada, terjadilah perubahan dalam kebudayaan tersebut.

Konflik Sosial

Konflik sosial seperti pemberontakan atau revolusi dapat memicu proses akulturasi. Konflik tersebut sering kali melibatkan interaksi antara kelompok budaya yang berbeda, sehingga menghasilkan perubahan budaya dalam jangka panjang.

Faktor Eksternal

Perubahan Alam

Perubahan dalam kondisi alam seperti bencana alam atau perubahan iklim dapat mempengaruhi akulturasi. Ketika masyarakat dihadapkan pada perubahan tersebut, mereka harus menyesuaikan diri dengan cara baru dan dapat terjadi percampuran budaya.

Peperangan

Peperangan atau konflik antar negara atau kelompok budaya dapat memengaruhi proses akulturasi. Interaksi yang terjadi selama perang dapat menghasilkan pertukaran budaya dan pengaruh yang saling mempengaruhi.

Difusi, Akulturasi, dan Asimilasi

Pengaruh dari kebudayaan lain melalui difusi (penyebaran budaya), akulturasi (pembauran budaya yang masih mempertahankan ciri khasnya), atau asimilasi (pembauran budaya yang menghasilkan budaya baru tanpa batas budaya lama yang tampak) merupakan faktor eksternal yang kuat dalam proses akulturasi.

Demikianlah faktor-faktor yang mempengaruhi akulturasi, baik dari internal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut dapat menciptakan dinamika budaya yang terus berubah dan berkembang seiring interaksi antara kelompok budaya yang berbeda.

Dampak-Dampak Akulturasi

Akulturasi memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Saebani (2012:191) menjelaskan beberapa dampak akulturasi, antara lain:

Perubahan dalam Pandangan Hidup Masyarakat

Akulturasi mengakibatkan perubahan dalam cara pandang masyarakat tentang kehidupan bermasyarakat. Misalnya, tradisi silaturahmi yang sebelumnya dilakukan secara langsung, kini dapat dilakukan melalui telepon seluler, pesan singkat, dan media lainnya.

Perubahan dalam Pola Hubungan Sosial

Akulturasi juga mempengaruhi pola hubungan sosial antarindividu. Hal ini dapat terlihat dalam semakin terbukanya hubungan antara remaja yang sebelumnya dianggap tabu.

Peningkatan Wawasan dan Pengetahuan Masyarakat

Melalui akulturasi, wawasan masyarakat menjadi lebih luas. Masyarakat memiliki akses yang lebih mudah untuk mengetahui penemuan-penemuan baru dan kemajuan teknologi yang canggih.

Perubahan dalam Mentalitas dan Perilaku

Akulturasi dapat mengubah mentalitas masyarakat serta meningkatkan keterampilan dan kepiawaian mereka dalam beradaptasi. Misalnya, masyarakat dapat mengurangi rasa malu dalam menghadapi perubahan dan lebih terbuka terhadap perubahan yang terjadi.

Contoh-contoh Akulturasi

Proses akulturasi juga dapat dilihat dari berbagai contoh yang ada dalam masyarakat, seperti dalam seni bangunan, makanan, dan kehidupan istana.

Seni Bangunan

Contoh akulturasi dalam seni bangunan dapat ditemukan dalam seni ukir relief yang menghiasi masjid, makam Islam, dan bangunan lainnya. Unsur-unsur seni ini merupakan hasil dari perpaduan budaya yang terjadi melalui akulturasi.

Budaya Makanan

Budaya makanan juga menjadi contoh akulturasi. Misalnya, adanya pengaruh budaya asing dalam masakan seperti mi goreng yang menggabungkan teknik memasak Tiongkok dengan bumbu-bumbu Indonesia.

Perayaan dan Tradisi

Perayaan-perayaan dan tradisi-tradisi seperti perayaan tahun baru Imlek, Halloween, Thanksgiving, Valentine’s Day, dan lainnya juga merupakan contoh akulturasi. Perayaan-perayaan ini telah diterima dan dipraktikkan dalam budaya lokal dengan memberikan nuansa yang khas.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian akulturasi, bentuk-bentuknya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dampak-dampaknya, serta contoh-contohnya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda. Terima kasih atas kunjungan Anda dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

Sumber: sambellayah.com

Jenis-Jenis Sensor Suhu Yang Ada Di Pasaran

Jenis-Jenis Sensor Suhu Yang Ada Di Pasaran

Pksbandungkota – Sensor suhu atau yang biasa dikenal dengan termometer adalah komponen yang mampu mengubah besaran panas menjadi listrik untuk mendeteksi gejala perubahan suhu pada benda tertentu. Sensor suhu akan memulai dengan mengukur jumlah energi dingin/panas yang dihasilkan oleh suatu benda sedemikian rupa sehingga memungkinkan kita untuk mengetahui atau mendeteksi gejala perubahan suhu sebagai keluaran analog atau digital. Sensor suhu juga merupakan bagian dari keluarga transduser.

Jenis-Jenis Sensor Suhu

Ada banyak jenis sensor suhu yang dijual di pasaran dengan karakteristik yang berbeda pada umumnya. Berikut adalah jenis-jenis sensor suhu yang sering dijumpai pada perangkat elektronik listrik yang kita gunakan sehari-hari.

Termostat

Termostat adalah sejenis sensor kontak yang menggunakan prinsip kerja magnet. Termostat pada dasarnya terbuat dari dua logam yang berbeda, seperti nikel, tungsten, tembaga, dan aluminium. Kedua jenis logam tersebut kemudian akan dirakit untuk membentuk strip bimetal. Strip bimetal akan menekuk jika mencapai suhu tertentu, sehingga bergerak untuk memutuskan atau menyambung rangkaian (ON/OFF).

Termostat atau termostat biasa digunakan pada peralatan rumah tangga seperti perabot rumah tangga, setrika, oven, pemanas air.

Thermistor

Termistor adalah komponen elektronika yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh temperatur. Termistor yang merupakan singkatan dari tahanan termal pada dasarnya terdiri dari 2 jenis yaitu PTC (Positive Temperature Coefficient) yang nilai tahanannya menurun ketika suhu naik tajam.

Termostat

Termostat adalah sejenis sensor kontak yang menggunakan prinsip kerja magnet. Termostat pada dasarnya terbuat dari dua logam yang berbeda, seperti nikel, tungsten, tembaga, dan aluminium. Kedua jenis logam tersebut kemudian akan dirakit untuk membentuk strip bimetal. Strip bimetal akan menekuk jika mencapai suhu tertentu, sehingga bergerak untuk memutuskan atau menyambung rangkaian (ON/OFF).

Termostat atau termostat biasa digunakan pada peralatan rumah tangga seperti perabot rumah tangga, setrika, oven, pemanas air.

Thermistor

Thermistor adalah komponen elektronika yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh temperatur. Termistor yang merupakan singkatan dari tahanan termal pada dasarnya terdiri dari 2 jenis yaitu PTC (Positive Temperature Coefficient) yang nilai tahanannya menurun ketika suhu naik tajam.

Termistor yang mampu mengubah energi listrik menjadi resistansi terbuat dari bahan keramik semikonduktor seperti kobalt, mangan atau nikel oksida yang dilapisi kaca.

Thystor banyak digunakan pada peralatan elektronik seperti regulator tegangan, sensor suhu untuk lemari es, detektor kebakaran, sensor suhu untuk mobil, sensor suhu di komputer, sensor untuk memantau pengisian baterai di ponsel, kamera, dan laptop. .

Resistive Temperature Detector (RTD)

RTD bekerja sebagai pengubah energi listrik menjadi hambatan listrik yang sebanding dengan perubahan suhu. Namun, RD lebih akurat dan memiliki akurasi yang tinggi dibandingkan dengan termistor dengan fungsi yang sama. RTD biasanya terbuat dari platinum, itulah sebabnya mereka juga dikenal sebagai termometer resistansi platinum (PRT).

Thermocouple

Thermocouple merupakan salah satu jenis sensor suhu yang sering digunakan oleh masyarakat, karena rentang suhu kerja termokopel sangat luas, dari -200 derajat Celcius hingga 2000 derajat Celcius dengan harga yang relatif murah. Termokopel umumnya merupakan sensor suhu termoelektrik yang terdiri dari dua sambungan logam yang berbeda. Salah satu logam dalam termokopel ditahan pada suhu konstan untuk berfungsi sebagai sambungan referensi, sementara yang lain dikenai suhu tinggi untuk dideteksi. Dengan adanya perbedaan temperatur pada kedua sambungan tersebut maka rangkaian akan menghasilkan tegangan tertentu yang nilainya sebanding dengan temperatur sumber panas.

Sensor suhu atau sensor termometer juga dapat dibagi menjadi dua jenis utama berdasarkan hubungan fisik sensor suhu dengan objek yang akan diindera. Berikut adalah 2 jenis utama sensor suhu.

Sumber:

Kelas PLC

Membran Sel, Pengertian, Fungsi dan Strukturnya

Membran Sel, Pengertian, Fungsi dan Strukturnya

Pksbandungkota – Dalam tubuh manusia, unit terkecil dikenal dengan sebutan sel. Kumpulan dari sel tersebut kemudian membentuk tubuh manusia dan berperan aktif dalam perkembangannya. Walaupun merupakan unit terkecil, bukan berarti sel ada tanpa ada manfaatnya. Sel juga memiliki fungsi penting dalam tubuh yang menentukan seluruh fungsi tubuh secara umum.

Sel juga memiliki bagian-bagian tertentu. Bagian paling luar dari sel disebut membran yang sama halnya seperti kulit sebagai bagian terluar dari tubuh. Meskipun sama-sama merupakan bagian terluar, fungsi membran pada sel tidak bisa disamakan dengan fungsi kulit seperti yang selama ini diketahui. Sebelum mempelajari lebil lanjut tentang membran pada sel, ketahui dulu informasi dasarnya mulai dari pengertian.

Pengertian

Membran sel diartikan sebagai permukaan terluar sel yang dilapisi selaput halus dan bersifat elastis. Membran ini bisa diartikan secara universal sebagai bagian yang pasti ada di semua jenis sel dalam tubuh manusia. Secara lebih umum, membran merupakan bagian penting yang tidak bisa dilupakan dari sel. Bahkan fungsi sel juga sangat ditentukan oleh fungsi membran. Untuk itu membran harus menjadi bagian yang terus terlindungi karena fungsinya juga melindungi.

Struktur

Membran pada sel terdiri dari beberapa struktur. Jadi meskipun sebutannya hanya bagian terluar dari sel, membran tetap terbentuk dan tersusun dari struktur tertentu. Setiap bagian dari membran juga memiliki sebutan masing-masing dengan penjelasan yang lebih rinci. Inilah bagian atau struktur dari membran sebagai lapisan terluar sel:

• Lapisan ganda fosfolipid

Membran sel memiliki bagian kepala polar hidrofilik yang memiliki daya ikat gliserofosfolifer. Bagian itu terdiri dari gliserol dan fosfat serta gugus tambahan. Nama lapisan ganda fosfolifid terkait dengan gugus tambahan yang dimiliki bagian membran ini.

• Protein integral membran

Pada bagian luar sel dan sitoplasma terdapat domain yang membentang. Protein integral yang terdapat pada membrane bekerja dengan memasukkan zat dengan ukuran yang lebih besar dalam sel.

• Protein transmembran

Protein jenis ini terletak pada lapisan lipid, terintegrasi dan menembus dua lapisan lipid. Protein ini juga membawa sifat amfipatik dan hidrofobik serta mampu menembus lapisan lipida dan untaian asam

• Kerangka membran

Kerangka membran pada umumya disebut juga sitoskeleton. Bagian ini terdiri dari tiga jenis yaitu mikrotobulus, filament intermediate dan mikrofilamen.

Fungsi

Terdapat beberapa fungsi membran pada sel. Fungsi-fungsi itu bersifat sangat penting dan berhubungan dengan fungsi sel hingga fungsi seluruh tubuh. Inilah fungsi membran pada sel secara lebih detail.

• Melindungi Bagian Sel

Fungsi yang utama dan pertama adalah sebagai perlindungan bagi sel. Karena berada di lapisan terluar, maka sudah tentu fungsinya sebagai pembungkus yang dapat melindungi sel dari ancaman.

• Media Komunikasi

Membran juga memegan peran sebagai media komunikasi antara lingkungan yang ada di dalam sel dan lingkungan yang ada di luar sel. Komunikasi ini akan menjaga fungsi sel dari komponen luar.

• Melakukan Seleksi

Merupakan bagian paling luar dari sel, membran juga berguna untuk fungsi seleksi. Membran akan memilah zat mana yang bisa bermanfaat bagi sel sehingga memperbolehkannya masuk. Selain itu, membran juga akan mencegah masuknya zat yang tidak berguna bagi sel.

• Tempat Berlangsungnya Reaksi

Terdapat banyak reaksi kimia yang terjadi pada tubuh. Reaksi tersebut terjadi pada membran dan inilah salah satu fungsi penting bagian tersebut.

Membran sel menjadi bagian penting dari keseluruhan tubuh yang juga akan membawa pengaruh secara umum. Maka dari itu, penting untuk tahu apa fungsi membran pada sel sehingga bisa diketahui pula cara menjaganya.

Sumber:

Wartapoin

Pengertian dan Fungsi Trafo Step Down

Pengertian dan Fungsi Trafo Step Down

Pksbandungkota – Trafo step-down mungkin sudah tidak asing lagi bagi para penghobi elektronik atau tukang reparasi listrik, karena penggunaannya di hampir semua kebutuhan rangkaian elektronika. Singkatnya, transformator jenis step-down adalah transformator yang berguna untuk menurunkan tegangan listrik, yang merupakan kebalikan dari transformator step-up.

Dalam rangkaian elektronika, jenis trafo step down ini banyak digunakan pada catu daya, baik yang diatur maupun yang tidak diatur. Fungsi trafo jenis ini dalam bidang elektronika sudah dikenal karena digunakan untuk menggantikan baterai.

Pengertian Trafo Step Down

Trafo step down jenis ini merupakan salah satu komponen elektronika yang berguna untuk menurunkan tegangan sehingga lebih kecil terhadap sumbernya (primer). Artinya, trafo step down ini memiliki sistem kerja utama untuk mengubah besaran tegangan listrik.

Biasanya trafo step down jenis ini sering digunakan untuk kebutuhan berbagai rangkaian listrik. Komponen ini pada dasarnya terdiri dari gulungan yang mengelilingi inti besi yang sama. Sebagai perbandingan, jumlah lilitan primer pada trafo step-down akan lebih besar daripada jumlah lilitan pada lilitan sekunder.

Trafo dapat menghasilkan tegangan yang rendah dibandingkan dengan besarnya tegangan listrik yang mengalir melalui kumparan primer. Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa trafo step-down sering disebut trafo step-down.

Jadi, beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari sini tentang perbedaan antara trafo step-up dan trafo step-down, yaitu dari bagian tegangan listrik yang dihasilkan. Sedangkan untuk trafo tipe step up justru pada sisi keluaran tegangannya naik.

Fungsi Trafo Step Down

Mengenai fungsi dari trafo pereduksi yaitu untuk menurunkan tegangan menyesuaikan dengan kebutuhan karakter peralatan listrik yang akan digunakan. Jika melihat dari namanya saja, Anda sudah bisa menebak apa fungsi dari trafo step down yang berbentuk “step down” yang artinya step down atau turun tergantung digunakan untuk apa.

Sebenarnya fungsi trafo step down hanya satu, tetapi komponen ini banyak digunakan dalam berbagai hal, antara lain:

1. Diterapkan pada perangkat radio, pemutar DVD, dan peralatan home theater.
2. Digunakan pada adaptor dan pengisi daya ponsel utama. Tujuannya di sini adalah untuk mengurangi tegangan agar sesuai dengan tegangan charger ponsel. Walaupun sekarang sudah banyak juga yang menggunakan switching power supply.
3. Diterapkan dalam rangkaian penstabil tegangan atau stabilizer pada berbagai peralatan elektronik rumah tangga.
4. Digunakan dalam rangkaian catu daya, dengan fungsi utama keluaran tegangan rendah. Trafo tipe step down dapat menurunkan tegangan dari 220V menjadi tegangan 3V menjadi 12V.

Sedangkan bagi teknisi servis dan peminat elektronik, komponen ini cukup dikenal. Karena dari segi ergonomis digunakan hampir di semua kebutuhan rangkaian elektronika khususnya peralatan rumah tangga.

Tidak hanya untuk menurunkan tegangan dari rentang tegangan 220V menjadi 0-32V saja, namun terdapat juga trafo step down yang berguna untuk menurunkan tegangan dari 220V menjadi 110V AC.

Sumber:

www.kelaselektronika.com

Pengertian Bela Negara

Pengertian Bela Negara

Pksbandungkota – Sebagai warga negara Indonesia, kita berkewajiban untuk mempertahankan negara tercinta dari segala ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Walaupun bangsa Indonesia sekarang sudah merdeka, namun kita tetap memiliki kewajiban untuk menjaga dan mempertahankannya, salah satunya adalah mewujudkan kemerdekaan tersebut. Salah satu warisan terbesar para pendiri bangsa ini yang dapat kita jadikan pedoman untuk mencapai kemerdekaan adalah Pancasila dan Konstitusi.

 

Pengertian Bela Negara

Mendukung Negara adalah tekad, perilaku, dan sikap warga negara yang dilaksanakan secara utuh, teratur, dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk menjamin kelangsungannya. tentang “keberadaan” kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Bela negara juga dapat diartikan sebagai suatu konsep yang dikembangkan oleh aparatur legislatif dan pejabat tinggi suatu negara dalam kaitannya dengan patriotisme seseorang, kelompok atau seluruh komponen suatu negara dalam rangka menjaga dan memelihara kelestarian negara. . .

 

Secara fisik dapat diartikan sebagai upaya mempertahankan diri dari serangan fisik atau agresi dari pihak-pihak yang mengancam eksistensi negara, sedangkan secara tidak fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk berperan aktif dalam kemajuan bangsa dan negara. moral, sosial, budaya, sarana pendidikan, dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang membentuk bangsa.

 

Letakkan bagian bawah a

Dasar hukum dan penyelenggaraan bela negara sejalan dengan situasi dan kondisi, demikian pula dengan ancaman terhadap negara. Di sisi lain, situasi yang dihadapi oleh penyelenggara kekuasaan di Indonesia terbagi dalam beberapa periode, sehingga bentuk ancaman pada setiap periode akan mencerminkan dasar hukum dan pelaksanaan bela negara.

Pada masa Orde Lama, ancaman yang mereka hadapi adalah ancaman fisik, baik dari dalam maupun dari luar. Ancaman internal diwujudkan dalam bentuk pemberontakan, sedangkan ancaman internal diwakili oleh serangan pasukan sekutu dan Belanda dan Dainipon. Sehubungan dengan ancaman tersebut, maka pada tahun 1954 Undang-Undang Pokok Perlawanan Rakyat (PPPR) no. 29 Tahun 1954. Sebagai implementasinya, dilakukan pendidikan pendahuluan tentang perlawanan rakyat yang berujung pada organisasi perlawanan rakyat (PRO) tingkat desa, yang kemudian menjadi organisasi keamanan desa (OKD). Organisasi Keamanan Sekolah (OKS) dilatih di sekolah-sekolah.

Pada masa orde lama dan reformasi, ancaman berupa tantangan non fisik dan keresahan sosial. Masalah bela negara menyangkut berbagai aspek kehidupan berbangsa yang tidak lepas dari lingkungan strategis, baik internal maupun eksternal, langsung maupun tidak langsung. Rumus bela tanah air: menumbuhkan rasa cinta tanah air, bangsa dan negara.

Tahukah anda tentang perkecambahan kacang hijau?

Sesuai dengan perkembangan zaman, UU no. 29 Tahun 1954 diganti dengan UU no. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia. Sebagai perwujudan, pendidikan pendahuluan bela negara (PPBN) dilaksanakan, sebelum sasaran objek di lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, dan lingkungan pendidikan.

 

Pengertian Bela Negara Menurut Hukum

Menurut hukum n. 20 Tahun 1982 Bab I Pasal 1 ayat 2, bela negara adalah penetapan, sikap, dan tindakan warga negara secara tertib, utuh, terpadu, dan berkesinambungan berdasarkan cinta tanah air, hati nurani bangsa, dan negara Indonesia. negara dan keyakinan akan kekuatan Pancasila sebagai ideologi negara dan kemauan untuk berkorban untuk menghilangkan ancaman, baik eksternal maupun internal negara, yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Bela kebugaran dapat diartikan sebagai “segala upaya untuk mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan rasa cinta tanah air dan berperan aktif dalam kemajuan bangsa”. Dalam pertahanan fisik negara, keikutsertaan warga sipil dalam upaya pertahanan negara merupakan hak konstitusional dan kewajiban seluruh warga negara Republik Indonesia. Padahal, sebagaimana diatur dalam UU no. 3 Tahun 2002 dan menurut doktrin sistem pertahanan semesta, eksekusi dilakukan oleh orang-orang terlatih (ratih) yang terdiri dari berbagai elemen seperti resimen mahasiswa, perlawanan rakyat, perlindungan sipil, Babinsa, mitra OKP yang telah mengikuti pendidikan dasar , militer dan jenis lainnya. Orang-orang yang dilatih memiliki empat fungsi, yaitu ketertiban umum, perlindungan masyarakat, keselamatan rakyat dan perlawanan rakyat.